ΨPsikologi KonselingΨ
Assalamu’alaikum wr wb.
Pada saat ini suparman mau sharing ke teman-teman
tentang psikologi konseling, sedikit yang diketahui tapi dibagikan itu lebih
baik daripada banyak yang diketahui tapi disimpan di memori hanya buat
pengkayaan diri belaka.
Psikologi konseling secara bahasa
yaitu “counsel” yang diambil dari kata
bahasa inggris yang artinya nasihat. Adapun konseling secara istilah bisa dikatakan sebagai cara untuk
menolong orang lain, memberikan arahan,
dan memberikan saran untuk melakukan tindakan yang sebaiknya diambil, serta
menawarkan solusi permasalahannya. Terlepas dari hal di atas eksistensi sebuah
disiplin ilmu tidak mungkin hanya berdiri sendiri dan bergantung dengan
disiplin ilmu yang lain termasuk psikologi konseling, maka hal ini menjadi
acuan para ilmuan di bidang ini untuk mengembangkan dan mengintegrasikannya
dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Dalam
perkembangannya orang yang menggeluti bidang psikologi konseling atau yang
biasa terdengar di telinga kita
“konselor” memiliki kesamaan dengan profesi lain, seperti halnya gaid
(pemandu), konsultan, dan terapis. Beragam jenis ilmu juga profesi kadang satu
sama lain berbenturan dan tidak sedikit dari setiap fungsi profesi yang ada
saling beirisan sehingga membuat kebingungan karena kekeliru dalam memahaminya
seolah hal itu sudah tidak jelas dan tak karuan lagi, namun permasalahan itu
tidak bisa semena-mena menerobos status juga fungsi yang lainnya dan tidak pula
selamanya akan membuat ambigu semua orang.
Dalam
pembahasan ini saya akan memaparkan mengenai psikologi konseling secara ringkas
guna memperjelas dan untuk memberiakan pemahaman yang kontras serta
menghilangkan hal-hal yang bersifat ambiguitas. Ada beragam kata yang berkaitan
dengan fungsi juga tugas konseling secara luas, diantaranya guidance,
consultation, dan psychotherapy. Namun, secara arti spesifik tentu
memiliki perbedaan satu dengan lainnya, guidance yang memiliki arti
menunjukkan/membimbing menjadi sesuatu yang cakupannya lebih luas ketimbang
konseling hal ini dikarenakan objek yang dituju dan subjek pelaku/pemberi guidance
itu sendiri, sebagai contoh seorang guru yang memberikan bimbingan kepada
siswanya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan benar,
dan tidak hanya itu dalam hal lain seorang mahasiswa fisika yang ingin
mempelajari ilmu hipnosis bisa dengan punya buku pegangan (guidbook)
hipnosis untuk menjadikan pedomannya
dalam belajar dan berlatih.
Setelah kita
fahami dari berbagai pengertian, ternyata masih ada topik lain yang berhubungan
dengan konseling yaitu “konsultasi” dan “psikoterapi”. Pertama, saya akan
menjelaskan konsultasi terlebih dahulu, “konsultasi” mulanya diambil dari kata consultation
dalam bahasa Inggris yang memiliki persamaan arti dengan explain (menjelaskan),
describe (menggambarkan), dan professional person (orang
ahli). Dari pembahasan di atas konsultasi pada intinya memfokuskan pada orang
ahli dalam bidang-bidang tertentu misal, konsultan hukum, konsultan teknik,
konsultan bangunan, dan lainnya. Kedua, psikoterapi yang juga sama-sama
diadopsi dari bahasa Inggris yaitu psycho (jiwa), dan therapy (pengobatan)
yang secara utuh bermakna “pengobatan hal-hal kejiwaan” pada prakteknya hampir
sama dengan konseling hanya saja menggunakan teknik-teknik tertentu. Selain itu
psikoterapi juga memakai pendekatan klinis serta ilmu kedokteran dalam
menangani pasien. Orang yang menajalani profesi ini biasanya “psikiater” atau
dokter spesialis ilmu kejiwaan yang ranah kerjanya medis dan dipadukan dengan
teknik terapi psikologis.
Wilayah
kerja konseling bisa beragam dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya, vocational (pekerjaan/karier) contohnya
pengembangan potensi serta pemetaan bakat karyawan, personal (pribadi/individu)
misalnya penanganan pada perilaku orang sebagai perokok aktif, social (sosial)
contohnya penanganan kasus kanakalan remaja yang sering ditemukan di kalangan
masyarakat, dan educaional (pendidikan) seperti mengatasi masalah
siswa yang prestasi belajarnya anjlok. Adapun fungsi atau kegunaan konseling
itu sendiri setidaknya ada empat hal yang mencakup, developmental function (fungsi
pengembangan), preventive function (fungsi pencegahan), curative
function (fungsi penanganan/pengobatan), dan rehabilitation
function (fungsi perbaikan). Bisa ditemukan hal-hal yang berhubungan dengan
konseling di sekitar kita, sebagai contoh pengembangan potensi atau bakat
anak-anak di sekolah kalau merujuk kepada developmental function (fungsi
pengembangan). Namun hal itu tidak sedikit juga menemukan kasus orang pecandu
narkoba di lapas, maka yang pantas dilakukan oleh seorang konselor adalah rehabilitation
function (fungsi perbaikan) bagi pasen untuk bisa kembali kepada perilaku
serta kebiasaan yang baik.
Setelah kita
membahas pengertian, area kerja, dan fungsi konseling yang dipaparkan di atas.
Alangkah lebih baiknya kalau ditambah dengan pemaparan sejarahnya guna memahami
dasar-dasar konseling untuk dijadikan sebagai basis pengetahuan kita. Konseling
pertama kali muncul di Ameriaka Serikat pada tahun 1908 dengan tikoh utamanya
F. Parson yang mengembangkan konseling pada vocational guidance (pedoman
kerja/karier) pada perusahaan-perusahaan yang terkenal. Akan tetapi, tidak
hanya terfokus pada dunia karier saja melainkan wilayah pendidikan pun
diambilnya. Metode yang mula-mula dipakai yaitu dengan pendekatan personal
guidance (pedoman pribadi), kemudian merambat ke persoalan sosial. Beda
halnya dengan Indonesia, konseling mulai tenar setelah seabad kemudian dengan
pendekatan utamanya pada personal guidance (pedoman pribadi), sehingga
pendekatan awal yang disentuh hanya sebatas masalah-masalah pribadi yang
kemudian menjadi persoalan sosial lebih luas dan kompleks.
Sampai jumpa di pertemuan
selanjutnya, semoga ada kesempatan lagi untuk sharing sama teman-teman.
Wa’alaikumussalam wr wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar