Selasa, 01 Juli 2014



ΨPsikologi KonselingΨ
Assalamu’alaikum wr wb.
Pada saat ini suparman mau sharing ke teman-teman tentang psikologi konseling, sedikit yang diketahui tapi dibagikan itu lebih baik daripada banyak yang diketahui tapi disimpan di memori hanya buat pengkayaan diri belaka.
Psikologi konseling secara bahasa yaitu “counsel” yang diambil  dari kata bahasa inggris yang artinya  nasihat. Adapun konseling secara istilah bisa dikatakan sebagai cara untuk menolong  orang lain, memberikan arahan, dan memberikan saran untuk melakukan tindakan yang sebaiknya diambil, serta menawarkan solusi permasalahannya. Terlepas dari hal di atas eksistensi sebuah disiplin ilmu tidak mungkin hanya berdiri sendiri dan bergantung dengan disiplin ilmu yang lain termasuk psikologi konseling, maka hal ini menjadi acuan para ilmuan di bidang ini untuk mengembangkan dan mengintegrasikannya dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Dalam perkembangannya orang yang menggeluti bidang psikologi konseling atau yang biasa terdengar di telinga  kita “konselor” memiliki kesamaan dengan profesi lain, seperti halnya gaid (pemandu), konsultan, dan terapis. Beragam jenis ilmu juga profesi kadang satu sama lain berbenturan dan tidak sedikit dari setiap fungsi profesi yang ada saling beirisan sehingga membuat kebingungan karena kekeliru dalam memahaminya seolah hal itu sudah tidak jelas dan tak karuan lagi, namun permasalahan itu tidak bisa semena-mena menerobos status juga fungsi yang lainnya dan tidak pula selamanya akan membuat ambigu semua orang.
Dalam pembahasan ini saya akan memaparkan mengenai psikologi konseling secara ringkas guna memperjelas dan untuk memberiakan pemahaman yang kontras serta menghilangkan hal-hal yang bersifat ambiguitas. Ada beragam kata yang berkaitan dengan fungsi juga tugas konseling secara luas, diantaranya guidance, consultation, dan psychotherapy. Namun, secara arti spesifik tentu memiliki perbedaan satu dengan lainnya, guidance yang memiliki arti menunjukkan/membimbing menjadi sesuatu yang cakupannya lebih luas ketimbang konseling hal ini dikarenakan objek yang dituju dan subjek pelaku/pemberi guidance itu sendiri, sebagai contoh seorang guru yang memberikan bimbingan kepada siswanya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan benar, dan tidak hanya itu dalam hal lain seorang mahasiswa fisika yang ingin mempelajari ilmu hipnosis bisa dengan punya buku pegangan (guidbook) hipnosis  untuk menjadikan pedomannya dalam belajar dan berlatih.
Setelah kita fahami dari berbagai pengertian, ternyata masih ada topik lain yang berhubungan dengan konseling yaitu “konsultasi” dan “psikoterapi”. Pertama, saya akan menjelaskan konsultasi terlebih dahulu, “konsultasi” mulanya diambil dari kata consultation dalam bahasa Inggris yang memiliki persamaan arti dengan explain (menjelaskan), describe (menggambarkan), dan professional person (orang ahli). Dari pembahasan di atas konsultasi pada intinya memfokuskan pada orang ahli dalam bidang-bidang tertentu misal, konsultan hukum, konsultan teknik, konsultan bangunan, dan lainnya. Kedua, psikoterapi yang juga sama-sama diadopsi dari bahasa Inggris yaitu psycho (jiwa), dan therapy (pengobatan) yang secara utuh bermakna “pengobatan hal-hal kejiwaan” pada prakteknya hampir sama dengan konseling hanya saja menggunakan teknik-teknik tertentu. Selain itu psikoterapi juga memakai pendekatan klinis serta ilmu kedokteran dalam menangani pasien. Orang yang menajalani profesi ini biasanya “psikiater” atau dokter spesialis ilmu kejiwaan yang ranah kerjanya medis dan dipadukan dengan teknik terapi psikologis.
Wilayah kerja konseling bisa beragam dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya, vocational (pekerjaan/karier) contohnya pengembangan potensi serta pemetaan bakat karyawan, personal (pribadi/individu) misalnya penanganan pada perilaku orang sebagai perokok aktif, social (sosial) contohnya penanganan kasus kanakalan remaja yang sering ditemukan di kalangan masyarakat, dan educaional (pendidikan) seperti mengatasi masalah siswa yang prestasi belajarnya anjlok. Adapun fungsi atau kegunaan konseling itu sendiri setidaknya ada empat hal yang mencakup, developmental function (fungsi pengembangan), preventive function (fungsi pencegahan), curative function (fungsi penanganan/pengobatan), dan rehabilitation function (fungsi perbaikan). Bisa ditemukan hal-hal yang berhubungan dengan konseling di sekitar kita, sebagai contoh pengembangan potensi atau bakat anak-anak di sekolah kalau merujuk kepada developmental function (fungsi pengembangan). Namun hal itu tidak sedikit juga menemukan kasus orang pecandu narkoba di lapas, maka yang pantas dilakukan oleh seorang konselor adalah rehabilitation function (fungsi perbaikan) bagi pasen untuk bisa kembali kepada perilaku serta kebiasaan yang baik.
Setelah kita membahas pengertian, area kerja, dan fungsi konseling yang dipaparkan di atas. Alangkah lebih baiknya kalau ditambah dengan pemaparan sejarahnya guna memahami dasar-dasar konseling untuk dijadikan sebagai basis pengetahuan kita. Konseling pertama kali muncul di Ameriaka Serikat pada tahun 1908 dengan tikoh utamanya F. Parson yang mengembangkan konseling pada vocational guidance (pedoman kerja/karier) pada perusahaan-perusahaan yang terkenal. Akan tetapi, tidak hanya terfokus pada dunia karier saja melainkan wilayah pendidikan pun diambilnya. Metode yang mula-mula dipakai yaitu dengan pendekatan personal guidance (pedoman pribadi), kemudian merambat ke persoalan sosial. Beda halnya dengan Indonesia, konseling mulai tenar setelah seabad kemudian dengan pendekatan utamanya pada personal guidance (pedoman pribadi), sehingga pendekatan awal yang disentuh hanya sebatas masalah-masalah pribadi yang kemudian menjadi persoalan sosial lebih luas dan kompleks.

Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya, semoga ada kesempatan lagi untuk sharing sama teman-teman. Wa’alaikumussalam wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar