Selasa, 01 Juli 2014



Sesaat Lebih Dekat dengan Konseling
Hai hai hai…ketemu lagi dengan Suparman masih di 103 Jomblo FM, eittts salah… maksudnya di pertemuan ke-5 pada mata kuliah Psikologi Konseling. Pada kesempatan ini mau membahas “Pendekatan Konseling” yaaa setidaknya buat menambah pengetahuan kita mengenai kekonselingan, juga mengajak semuanya AYO BELAJAR BARENG…semoga materi-materi sebelumnya terus diulang-ulang lagi biar ilmunya bermanfaat dan berguna untuk diri sendiri juga tak terkecuali buat orang lain.

Pendekatan dalam ilmu konseling untuk sebahagian kita ada yang masih menganggapnya asing, namun tidak jarang juga bagi sebahagian lain sudah mengetahuinya bahkan mungkin sudah lebih jauh mepraktekannya. Pendekatan konseling dibagi menjadi tiga pendekatan yang sudah sangat popular di kalangan ilmuan dan praktisi konseling sendiri. Pendekatan itu antara lain:
1. Directive approach
pendekatan direktif/langsung yaitu pendekatan dalam konseling yang notabene secara alokasi waktu selama satu sesi lebih didominasi oleh peran konselor, sedangkan klien lebih sedikit mendapatkan perannya.
2. Non-directive approach
Pendekatan nondirektif/tidak langsung yakni jenis pendekatan dalam sesi konseling dalam porsi peran antara keduanya sama, pada padasarnya klien tidak mendominasi konselor begitu pun koselor tidak akan mendominasi klien.
3. Eclective approach
Pendekatan ketiga yaitu pendekatan eklektif, pendekatan ini merupakan kombinasi atau pun perpaduan dari kedua pendekatan sebelumnya, secara waktu dan perannya selama konseling bisa dipadukan antara direktif dan non-direktif sesuai kondisi serta kebutuhan yang diperlukan.
Selain yang telah dipaparkan di atas, ada juga tipe konseling. Tipe konseling pada umumnya dibagi menjadi tiga…yaitu individual konseling, group konseling, dan peer konseling. Individual konseling adalah konseling yang dilakukan secara individual dalam artian koselor dengan klien guna memahami dan membantu meringankan masalah yang sedang dihadapi klien. Grup konseing merupakan konseling secara prakteknya dilakukan bersamaan dalam hal ini konselor menangani banyak klien dalam satu kasus yang sama. Peer konseling yakni konseling yang dilakukan sesama teman sebaya hal ini untuk membantu menyelesaikan masalah antar temannya sendiri.
Aspek
Individual Konseling
Grup Konseling
Peer Konseling
Jumlah
1:1
1>1 (max 6)
1>1
Waktu
Lama
Singkat
Singkat
Penanganan Masalah
Berbeda-beda
Sama
Sama
Peran
Konselor sedikit
Konselor sedikit
Semuanya sama
Kelebihan
Lebih terperinci dan lebih dekat secara hubungan interpersonal
Menangani masalah yang sama pada lebih dari satu orang sekaligus
Lebih nyaman dan bisa terbuka dalam mengungkapkan masalah
Kekurangan
Memerlukan waktu yang sangat lama
Terbatas untuk memperhatiakan lebih intens satu persatu
Kurang memperhatkan status serta peran, hanya  sebatas teman sebaya


Counselor Responses:
Verbal responses (RIS GARRIS FC)
ü Restatement= pengulangan kata persis dengan yang dikatakan klien
ü Interpretation= mengartikan atau menerjemahkan mengenai permasalahan menurut pengetahuan yang didapat
ü Supposition= pengandaian
ü General lead= mengarahkan
ü Acceptened= sikap penerimaan yang dilaukan konselor terhadap klien
ü Reassurance= koselor meyakinkan kembali kepada klien
ü Rejection= penolakan
ü Interpellation= mengintrupsi dengan bertanya
ü Summary= meringkas sesi konseling dari awal hingga akhir oleh konselor
ü Facilitation= konselor memfasilitasi klien dalammembantu memahami serta menyelesaikan masalahnya
ü Clarification= memperjelas kembali maksud pendapat konselor supaya tidak terjadi kesalah fahaman dengan klien

Non-verbal responses (HOTT FEC)
· Head nudging (anggukkan kepala)
· Occasional smiling (senyuman)
· Tune of voice (intonasi suara)
· Touching (sentuhan)*
· Folding hand (melipatkan tangan)*
· Eye contact (kontak mata)
· Crossing leg (menyilangkan kaki)*

Keterangan:
*Hal-hal yang dihindari


“Sampai ketemu lagi kawan, selamat belajar, dan semangat berjuang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar