Konselor Handal Pasti Selalu Dikenal
Haiii
teman-teman :D
Ketemu lagi dengan Suparman dimana
lagi kalau bukan di...dunia Super Hero (wkwkwk)... Pada kesempatana ini
Suparman mau sharing tentang “Karakteristik Konselor Profesional”
meneruskan pertemuan minggu kemarin.
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sudah tidak asing lagi mendengar kata “karakteristik” atau “ciri-ciri” atau
kata “kriteria”, begitu juga dengan istilah “karakteristik konselor” pasti
sebagian orang di kalangan masyarakat pun sudah ada yang mengetahuinya. Kendati
demikian hal ini ternyata bergeming tidak sedikit yang belum mengetahuinya
bahkan sampai tidak mau tahu seolah-olah acuh tak acuh padahal sebenarnya kalu
mereka menyadari betul akan pentingnya konseling maka mereka pun pasti antusias
dan selalu aktif bertanya atau mencari informasi. Selain itu implikasinya harus
mengetahui konselor yang baik dan profesional supaya faham dan bisa memilih dan
memilah dengan tepat.
Karakteristik seorang konselor
meliputi lima hal antara lain, Counselor as a Person dalam artian konselor
juga hanya sebatas manusia biasa yang tidak terlpas dari salah dan dosa, hanya
saja ada sisi-sisi lain yang membedakan dari dirinya sendiri dengan orang lain
pada umumnya. Academic qualification yaitu S1 BK+PPK, sedangkan untuk
lulusan S1 Psikologi (S. Psi) tidak diperbolehkan untuk menjadi BK dengan
alasan hal itu di luar dari kode etik profesi. Educational Profession of
Counseling artinya setelah lulus dari S1 BK dan mendapatkan gelar S. Kons,
harus melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu dengan mengambil program profesi
PPK (Pendidikan Profesi Konseling). World Experience adalah pengalaman
dalam dunia konseling yang sudah di dapat baik di bangku kuliah maupun ketika
praktek keprofesian yang sudah didapatkan.
Selain hal-hal yang telah disebutkan
di atas, karakteristik lainnya bagi seorang konselor perlu memahami serta
menguasai kompetensi-kompetensi seputar dunia konselor yang meliputi,
pedagogik (pendidikan), yakni seorang konselor harus bisa membawakan
pembimbingan kepada klien dengan memberikan informasi yang sifatnya mendidik, personal
(pribadi), seorang konselor lebih dituntut untuk bisa menjalin komunikasi
yang baik dengan menciptakan kepercayaan bagi klien selama masa operasi kerja
guna membangun self-report (laporan diri) dalam membantu meringankan
masalahnya, social (sosial), konselor pun harus pandai bersosialisasi
juga menyenangkan karena hal ini sangat diperlukan untuk membangun keakraban,
kehangatan, dan kenyamanan secara
interpersonal, professional (profesional), konselor harus mumpuni dengan
pengetahuan dan keahliannya serta telah memenuhi syarat-syarat sebagai seorang
konselor.
Karakteristik Konselor Profesional:
1. Sabar
2. Aktif
3. Komunikatif
4. Peka
5. Memahami
6. Tatakrama
7. Kode etik
Issue of Counselor/Isu Konselor
Di Indonesia membutuhkan sekitar
129.000 Guru Bimbingan Konseling (BK) dengan pemetaan dan penempatannya ke
lembaga pendidikan misalnya saja sekolah yang terdiri dari tiga jenjang dari
mulai tingkat kanak-kanak/usia dini, dasar, dan menengah dengan dua tingkatan
menengah pertama dan atas, ditamnah pula pendidikan tinggi untuk tingkat
mahasiswa. Beda dengan keadannya di lapangan yang sangat mengherankan dan
sungguh ironisnya stok BK di Indonesia baru memenuhi angka 33.000 atau sekitar
37%, sehingga terjadi ketidak seimbangan selain itu juga ada ketimpangan jumlah
yang tidak merata dengan guru umum. Perguruan tinggi yang menyediakan program
profesi konseling (PPK) pun hanya ada di tiga kampus yakni Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Padang (UNP), dan
Universitas Negeri Semarang (Unnes), kemudian kabarnya baru akan dibuka program
PPK di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sekarang masih dalam tahap pengajuan
dan saya pun berharap semoga program pemerintah dalam pengembangan mutu
pendidikan bisa terlaksana dengan baik dan lancar. “Amiin Allahumma Amiin”
“Sampai jumpa
lagi, dan salam SUKSES...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar