Selasa, 01 Juli 2014



Konselor Handal Pasti Selalu Dikenal
Haiii teman-teman :D
Ketemu lagi dengan Suparman dimana lagi kalau bukan di...dunia Super Hero (wkwkwk)... Pada kesempatana ini Suparman mau sharing tentang “Karakteristik Konselor Profesional” meneruskan pertemuan minggu kemarin.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi mendengar kata “karakteristik” atau “ciri-ciri” atau kata “kriteria”, begitu juga dengan istilah “karakteristik konselor” pasti sebagian orang di kalangan masyarakat pun sudah ada yang mengetahuinya. Kendati demikian hal ini ternyata bergeming tidak sedikit yang belum mengetahuinya bahkan sampai tidak mau tahu seolah-olah acuh tak acuh padahal sebenarnya kalu mereka menyadari betul akan pentingnya konseling maka mereka pun pasti antusias dan selalu aktif bertanya atau mencari informasi. Selain itu implikasinya harus mengetahui konselor yang baik dan profesional supaya faham dan bisa memilih dan memilah dengan tepat.
Karakteristik seorang konselor meliputi lima hal antara lain, Counselor as a Person dalam artian konselor juga hanya sebatas manusia biasa yang tidak terlpas dari salah dan dosa, hanya saja ada sisi-sisi lain yang membedakan dari dirinya sendiri dengan orang lain pada umumnya. Academic qualification yaitu S1 BK+PPK, sedangkan untuk lulusan S1 Psikologi (S. Psi) tidak diperbolehkan untuk menjadi BK dengan alasan hal itu di luar dari kode etik profesi. Educational Profession of Counseling artinya setelah lulus dari S1 BK dan mendapatkan gelar S. Kons, harus melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu dengan mengambil program profesi PPK (Pendidikan Profesi Konseling). World Experience adalah pengalaman dalam dunia konseling yang sudah di dapat baik di bangku kuliah maupun ketika praktek keprofesian yang sudah didapatkan.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, karakteristik lainnya bagi seorang konselor perlu memahami serta menguasai kompetensi-kompetensi seputar dunia konselor yang meliputi, pedagogik (pendidikan), yakni seorang konselor harus bisa membawakan pembimbingan kepada klien dengan memberikan informasi yang sifatnya mendidik, personal (pribadi), seorang konselor lebih dituntut untuk bisa menjalin komunikasi yang baik dengan menciptakan kepercayaan bagi klien selama masa operasi kerja guna membangun self-report (laporan diri) dalam membantu meringankan masalahnya, social (sosial), konselor pun harus pandai bersosialisasi juga menyenangkan karena hal ini sangat diperlukan untuk membangun keakraban, kehangatan, dan  kenyamanan secara interpersonal, professional (profesional), konselor harus mumpuni dengan pengetahuan dan keahliannya serta telah memenuhi syarat-syarat sebagai seorang konselor.

Karakteristik Konselor Profesional:
1. Sabar
2. Aktif
3. Komunikatif
4. Peka
5. Memahami
6. Tatakrama
7. Kode etik

Issue of Counselor/Isu Konselor
Di Indonesia membutuhkan sekitar 129.000 Guru Bimbingan Konseling (BK) dengan pemetaan dan penempatannya ke lembaga pendidikan misalnya saja sekolah yang terdiri dari tiga jenjang dari mulai tingkat kanak-kanak/usia dini, dasar, dan menengah dengan dua tingkatan menengah pertama dan atas, ditamnah pula pendidikan tinggi untuk tingkat mahasiswa. Beda dengan keadannya di lapangan yang sangat mengherankan dan sungguh ironisnya stok BK di Indonesia baru memenuhi angka 33.000 atau sekitar 37%, sehingga terjadi ketidak seimbangan selain itu juga ada ketimpangan jumlah yang tidak merata dengan guru umum. Perguruan tinggi yang menyediakan program profesi konseling (PPK) pun hanya ada di tiga kampus yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Padang (UNP), dan Universitas Negeri Semarang (Unnes), kemudian kabarnya baru akan dibuka program PPK di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sekarang masih dalam tahap pengajuan dan saya pun berharap semoga program pemerintah dalam pengembangan mutu pendidikan bisa terlaksana dengan baik dan lancar. “Amiin Allahumma Amiin”

Sampai jumpa lagi, dan salam SUKSES...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar